Tuesday, May 15, 2012

Travel to Iran

sharing dri p zuhair semoga bermanfaat dan mendapat amal atas catatan informasinya.
bebrapa email kami delete dan ganti dgn (at) utk menghingdari spam dll.

Biaya :
Secara umum semua harga yang disebut di guide book terbitan Lonely Planet (LP) sudah tidak relevan sama sekali (mengingat edisi terakhir adalah terbitan tahun 2008 dan inflasi yang double digit setiap tahun). Detil harga sekarang sy cantumkan di masing-masing heading di bawah. Yg lebih lengkap bisa dipantau dihttp://www.iranianvisa.com/price.htm (terakhir diupdate bulan Maret 2012). 

Pada saat saya di sana, kurs konversi : 1 USD = IRR 16,500 dan 1 EUR = IRR 22,500. Ini tentunya terus berubah, jadi silahkan dicek via travel agent atau contact person di sana sebelum berangkat. Yang jelas dari beberapa money exchanger yang saya datangi di Doha, tidak ada yang menjual Iranian Riyal (IRR). Jadi cukup bawa USD dan EUR, di sana sangat mudah menemukan money exchanger untuk penukaran ke IRR. Sebaiknya jangan tukar di bandara di sana, seperti di negara lain, karena kurs konversinya sangat rendah, waktu itu 1 EUR dapatnya cuman IRR 16,500.

Visa
Resminya pemegang paspor Indonesia berhak dapat VOA di beberapa entry point (lengkapnya silahkan browsing). Namun kenyataannya, kami sempat adu argumen dg pihak Etihad pd saat check-in di bandara Doha mengenai hal ini. Staf yang bertugas (kebetulan orang Indonesia) baca di sistem informasi mereka bahwa yang berhak atas fasilitas VOA pun tetap harus mendapatkan semacam "pre-approval letter" dari pihak imigrasi Iran. Saya jawab bahwa pihak Kedubes Iran di Doha yang saya tanya mengenai VOA jauh2 hari sebelumnya, tidak pernah menyebut surat ini dan hanya menjawab "you are eligible, go...go". Bahkan saya menawarkan ke mbak petugas itu & supervisornya untuk bicara langsung dengan pihak travel agent yang saya pakai untuk memastikan, namun mereka menolak. Sebaliknya mereka tetap mencari tahu sendiri dengan menghubungi sumber referensi mereka. Akhirnya mereka dapat clearance juga & menerbitkan boarding pass kami.

Sesampai di bandara IKA (Imam Khomeini Airport), proses mendapatkan visa tdk susah tp cukup makan waktu. Pertama, isi form & setor passport. Di form itu ada pertanyaan mengenai pihak yang menjadi "sponsor" kita di sana. Karena saya ambil paket dari travel agent, otomatis contact details mereka yang saya isi. Sambil tunggu, saya ngobrol dengan pendatang asal Maldives, yang ternyata sudah beberapa kali berkunjung ke Iran. Dari dia dapat saran bahwa petugas counter visa baru akan menerbitkan visa setelah melakukan cross-check dengan & mendapatkan konfirmasi dari pihak sponsor. Masalahnya kami mendarat jam 5 pagi & saya cuman menuliskan nomor telepon kantor travel agent, yang tentunya belum beroperasi jam segini. Langsung saja si orang Maldive ini menyarankan saya untuk mengambil kembali form VOA dan saya menambah data nama guide yang datang menjemput kami & no hp nya.

Manjur, 5 menit kemudian, si petugas langsung memanggil dan menjelaskan langkah selanjutnya, yaitu pembayaran biaya visa di loket sebelahnya, yang "cuman" EUR 20/passport (dibanding biaya aplikasi visa online via agent semacam www.iranianvisa.com yg mencharge EUR 30/passport). Semua transaksi dalam cash, karena pengaruh sanksi USA, semua kartu kredit tidak befungsi di sana. Balik ke counter awal untuk menyerahkan bukti pembayaran. Kira2 tunggu sekitar 15 menit, si petugas akhirnya menyerahkan passport yg tlh ditempeli visa untuk tinggal selama 15 hari.

Tidak ada sama sekali pertanyaan mengenai "pre-approval letter" yang dipermasalahkan pihak Etihad di Doha. Demikian pula pada saat melakukan pemeriksaan passport/visa di counter masuk imigrasi. Lancar jaya, walaupun ada waktu tunggu 10 menit antara visa selesai dengan pemeriksaan imigrasi. Ini karena harus menunggu staf imigrasi datang kembali ke counternya, kayaknya pas break sarapan dia : ) atau sedang cari angin menghilangkan kejenuhan duduk tdk ada kerjaan, maklum pendatang asing bisa dihitung jari.

Lesson learned, kalau tidak mau adu argumen pada saat check-in, sebaiknya apply saja tourist visa sebelum berangkat, bisa via agent (seperti diinfokan di atas) atau coba cek di Kedubes Iran di Doha sini. Kalau mau ikut jejak saya, coba dapatkan referensi tertulis dari pihak imigrasi Iran mengenai berhaknya pemegang paspor Indonesia atas VOA tanpa surat2 lainnya sebelum check-in. Kalaupun tidak, adu argumen saja dengan pihak maskapai, toh kita kan sudah pun ya return ticket, bilang sj resiko di tangan kami sendiri & siap pulang kalo tdk dpt VOA.


comment temen lain:

Pak Zuhair,
Saya pernah ke Tehran juga. Begitu mendarat di Imam Khomeini airport, saya antri di booth "visa". Saat itu antrian lumayan banyak, saya berada di belakang, ada 7-8 orang di dpn saya. Tiba2 salah seorang petugas menghampiri saya, "anda dari Indonesia?".
Saya jawab : "iya". Dia bilang " oh, kalau dari Indonesia lgs aja antri imigrasi, ngga usah antri beli visa dulu.."
OH OK, terima kasih.
Ya udha saya lgs menuju ke antrian imigrasi. Dan begitu giliran saya, passport saya lgs di cap " 14 days  visa " tentu saja dlm tulisan arab gundul bahasa parsi. :)
Samalah kalo kita mau pergi ke negara2 ASEAN macam singapore /malaysia.

Paket Tur
Saya paket tur yang saya beli dari travel agent lokal di Iran, hasil dari survei kecil-kecilan. Kirim enquiry ke kira-kira 15 travel agent yang terdaftar di website perusahaan kereta nasional iran (http://www.raja.ir/default.aspx?Culture=en-US&pageId=456), ada 4 perusahaan yang serius menanggapi. Setelah dibandingkan, pilihan dijatuhkan ke Iranian Traveling Center (http://irantravelingcenter.com/index.html / contact person : Mitra / email : mitra.irantravelingcenter(at)gmail.com). 

Kalau mau alternatif, bisa coba ke 4 perusahaan lain :
1. Araz Adventure Tours Company (www.araz.org -  contact person : Tina / email : info(at)araz.org)
2. Persia Travel Mart (http://www.persiatravelmart.com/index.html - contact person : Sarah / email :Reserve(at)persiatravelmart.com)
3. Gasht Tour (http://www.irangashttour.com/en/main.htm)
4. GARDESHGARYE PARSIAN (Contact person : Zand-Managing Director / email :tour_travelagency(at)yahoo.com)
Perusahaan di urutan no. 1 dan 2 termasuk yang direkomendasikan oleh LP. Sedang yang no. 3 direkomendasikan oleh tour guide kami (Darius Zare, email : darius.zare54(at)gmail.com / yang bekerja secara freelance di beberapa travel agent sekaligus bisa menghandle tour sendiri untuk max 3 orang)
Kalau butuh info umum mengenai Travel Agent di Iran, bisa juga coba hubungi Ibu Yanti yang kerja di KBRI di Tehran  Perusahaan di urutan no. 4 di atas adalah rekomendasi dari beliau.

Orang Iran
Kalau sempat baca-baca pengalaman turis asing yg ke Iran, tanggapannya seragam, orang Iran secara umum baik & ramah terhadap turis asing. Yang saya jumpai demikian adanya. Tidak ada sama sekali kesan arogan atau bermusuhan, seperti bayangan kita kalau membaca pandangan media barat terhadap pemimpin Iran. Cuman karena kendala bahasa saja yg menjadikan mereka kurang komunikatif dg kami, tp paling tidak senyum spontan mereka selalu ada.

Lokasi wisata
Semuanya pre-arranged, untuk semua kota yang ingin disinggahi (Tehran, Dizin, Shiraz, Yazd, Isfahan, Kashan, Qom & Mashhad), sesuai dengan usulan itinerary dari saya ke pihak travel agent. Walopun di sana-sini dilakukan perubahan dadakan juga stlh mendapat saran dari guide. Biaya masuk obyek wisata (murah sih, max IRR 25,000/ org dewasa) yang tergolong budaya (mesjid, museum) sdh termasuk dlm hrg paket tour. Sedang masuk ke obyek wisata modern (seperti Milad Tower di Tehran, mahal, IRR 180,000/dewasa), turis tetap bayar sendiri.
Kalau punya waktu dibawah 1 minggu, saran saya, cukup Isfahan dan (singgah di Persepolis dalam perjalanan ke) Shiraz saja yg dikunjungi, sdh bisa merangkum POI yg terbaik di Central Iran, yang merupakan area wisata terpopuler di negara ini.

Penginapan
Semua ditentukan oleh Travel Agent, semuanya hotel lokal bintang 3. Kondisi memuaskan, misalnya : sarapan pagi sudah standard disediakan (walopun isi menunya terbatas, disekitaran roti tradisional, telur, keju & sedikit sayuran), ukuran kamar yang lega, handuk selalu terbungkus plastik, sendal kamar & sendal kamar mandi selalu tersedia. Pengecualian di hotel yang diinapi di kota Dizin & Tehran. Di sana dptnya hotel (dan furniturenya juga) tua, tp bersih sih dan kondisi lainnya sama dg hotel2 lain (spt dijelaskan di atas).

Makanan
Yang tradisional begitu2 saja jenis & rasanya (hambar maksudnya). Sekitaran nasi + kebab, ayam rebus berkuah + nasi, daging berkuah kacang + nasi. Harganya rata2 IRR 100,000/porsi di restoran kelas menengah. Kalau bosan, di luar Tehran alternatifnya cuman fastfood barat buatan lokal (pizza, burger, sandwich), lebih murah, sekitar IRR 75,000/porsi. Di Tehran opsi lain lbh banyak. Kami coba restoran Asia (Thai, Jepang & China) di kawasan elit (Northen) Tehran, harganya elit juga, habis IRR 1 juta untuk 5 orang. Di kesempatan lain coba makanan Turki kelas warung, murah & enak IRR 300,000 untuk berlima.

Belanja
Jenis suvenir "standar turis" agak beda dg biasanya kita temukan di negara2 lain. Boleh dibilang tdk ada t-shirt dg tulisan atau gambar obyek wisata. Atau miniatur obyek2 wisata tsb. Yang banyak tersedia adalah berbagai jenis kerajinan tangan lokal (Pottery and ceramic arts, hand-woven textiles, Metalworking and traditional chiseling and Sweets). Yang terlengkap koleksinya di Isfahan. Harganya mulai dari IRR 50,000 untuk sebungkus Sweet sampai USD 10,000+ untuk karpet kelas 1 (yang hand-made dan dikerjakan secara dedicated selama lebih dari 1 tahun !)

Transportasi
Karena pakai jasa tour, kemana aja diantar pakai van yg disediakan, sampai selesai makan malam & masuk hotel, baru ditinggal. Cuman sekali coba taxi, pas sopir van dari travel sdh waktunya istirahat, sementara kami masih mau nyante di "mall". Dari sini ke hotel, yg kira2 berjarak 5 km, bayarnya cuman IRR 40,000. Yg sy lihat taxi sangat banyak tersedia di semua kota-kota yang kami kunjungi. Kondisi jalan mulus, di dalam dan luar kota (highway semua untuk antar kota yang saya kunjungi). Hanya seperti yang sudah banyak diketahui, kondisi lalulintas di dalam kota besar, khususnya di Tehran, macet ala Jakarta.
Untuk transportasi udara, kami memakai 2 maskapai lokal untuk domestic flights, Aseman & Iran Air. Keduanya masih memakai pesawat uzur, 20+ tahun lah paling tidak, baru kali ini saya terbang dg pesawat tipe Boeing 727. Tapi tua sama sekali tidak berarti bermasalah atau tdk nyaman. Bahkan jarak antar kursi penumpang sangat lega, termasuk imbang dg QR atau Etihad. Untuk semua penerbangan domestik ini, yg ditempuh dlm waktu kurang dari 1.5 jam, disediakan refreshment, burger & juice. Harga tiket saya kurang tahu persis, karena tidak tercantum di "tiket" yang diberikan ke saya. Tp saya rasa murah-meriah, terbukti dengan hampir penuhnya semua kursi penumpang oleh orang-orang lokal.

Referensi
- LP guide book versi e-book (yg minat legal free copy-nya, silahkan japri ke sy)
http://www.tourismiran.ir/
http://www.itto.org/